Jumat, 18 November 2011

TUGAS KEDUA BAHASA INDONESIA

1. A.) Jelaskan perbedaan topic, tema dan judul!
        Perbedaan Topik,Tema Dan Judul
  • Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berati tempat dalam tulis menulis,pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan.maka dari itu topik merupakan Topic merupakan salah satu  dalam wacana percakapan. Menurut Howe opik ituvunsure yang penting merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan.
  • Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya atau Dalam karang mengarang, tema juga adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan
  • Judul adalah sebuah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,atau kepala berita.Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
Syarat-syarat topik : 1). Menarik untuk ditulis dan dibaca. Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya. 2). Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.
Syarat-syarat tema : 1)Tema harus menarik perhatian penulis. 2)Tema harus diketahui/dipahami penulis. 3)Tema harus Bermanfaat. 4)Tema yang dipilih harus berada disekitar kita. 5)Tema yang dipilih harus yang menarik. 6)Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas. 7)Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif. 8)Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.
Syarat-syarat judul : • Harus bebentuk frasa, • Tanpa ada singkatan atau akronim, • Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi, • Tanpa tanda baca di akhir judul karangan, • Menarik perhatian, • Logis, • Sesuai dengan isi • Judul harus:.asli,relevan,provakitif,singkat
    B.) Bagaimana cara membatasi topic ?
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan
sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
Dengan demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus dan cukup sempit. 2. A.) Sebutkan dan jelaskan manfaat Outline!
 Kerangka karangan /outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis- garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.
          Macam-macam Kerangka Karangan/Outline: a.  Berdasar Sifat Rinciannya: 1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal: cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan: a) topiknya tidak kompleks b) akan segera digarap 2) Kerangka Karangan Formal: terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan: a) topiknya sangat kompleks b) topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap Cara kerjanya: Rumuskan tema berupa tesis , kemudian pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut Kerangka Karangan Formal. b. Berdasar perumusan teksnya 1) Kerangka Kalimat 2) Kerangka Topik 3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik
Manfaat Outline:
 Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
 Untuk menyusun karangan secara teratur.  Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
 Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula  sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
 Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
Memudahkan penulis mencari materi pembantu.  Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu. Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.
    B.) Bagaimana langkah-langkah membuat Outline?
  Langkah-langkah menyusun  Kerangka Karangan/outline:
  A.) Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada. B.) Pola Logis Pola logis berdasar urutan: 1) klimaks – anti klimaks 2) umum – khusus 3) sebab – akibat 4) proses 5) dan lain-lain.
3. A.) Sebutkan dan Jelaskan Unsur-unsur alinea!
UNSUR-UNSUR PARAGRAF: 1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran 2. Kalimat utama atau pikiran utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama disebut kalimat utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir paragraf. 3. Kalimat penjelas gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utma. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas. 4. Judul (kepala karangan). *Syarat suatu judul: a. Provokatif (menarik) b. Berbentuk frase c. Relevan (sesuai dengan isi) d. Logis e. Spesifik    
B.) Jelaskan ciri-ciri kalimat utama dan kalimat penjelas!
Kalimat Utama atau Kalimat Pokok adalah kalimat yang digunakan sebagai tempat menuangkan pokok pikiran atau gagasan utama. Pokok pikiran atau gagasan utama sama dengan ide pokok gagasan pokok.
Ciri-ciri kalimat utama:
a.Biasanya diletakkan pada awal paragraph, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian akhir paragraph.
b.Suatu kalimat berisikan kalimat utama ditandai oleh kata-kata kunci seperti:
Sebagai kesimpulan….
Yang penting….
Jadi, …..
Dengan demikian…
c. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan yang mendukung atau menjadi penjelas kalimat utama. Kalimat-kalimat penjelas tersebut dalam setiap paragraph harus membentuk satu kesatuan gagasan.
Ciri-ciri kalimat penjelas:
a. Berisi penjelasan seperti:
Contoh-contoh
Rincian
Keterangan
Dll.
b. Kalimat penjelas biasanya memerlukan kalimat penghubung.
c. Selalu menghubungkan kalimat-kalimat dalam paragraph.
C.) Sebutkan dan jelaskan macam-macam alinea!
Macam-macam paragraf atau alinea antara lain: 1. Eksposisi Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi. 2. Argumentasi Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti. 3. Deskripsi Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut. 4. Persuasi Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu. 5. Narasi Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

Jumat, 14 Oktober 2011

PENGEMBANGAN ALINEA (PARAGRAF)


Latar Belakang

Dalam sebuah karangan ilmiah tidak mungkin baik bila paragraf-paragraf penyusunnya tidak baik. Sama halnya dengan paragraf, tidak mungkin menjadi paragraf yang baik bila kalimat-kalimat penyusunnya juga tidak baik. Demikian juga dengan kalimat, tidak mungkin diperoleh kalimat yang baik bila kata-kata penyusunnya tidak tepat dan tidak sesuai. Berkaitan dengan paragraf, berikut ini Saya akan membahas pengertian paragraf, ciri paragraf yang baik, Dan jenis-jenis paragraph. 

1.  Pengertian

Paragraf disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dalam bahasa Indonesia dari bahasa Inggris paragraph, sedangkan alinea diserap dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Kata alinea bahasa Belanda itu sendiri berasal dari bahasa latin a linea yang berarti ‘mulai dari baris baru’. Adapun bahasa Inggris paragraph berasal dari bahasa Yunani para yang berarti ‘sebelum’ dan grafein yang berarti ‘menulis; menggores’. Pada mulanya paragraf atau alenia tidak dituliskan terpisah dengan mulai garis baru seperti yang kita kenal sekarang, tetapi dituliskan menyatu dalam sebuah teks dengan menggunakan tanda  sebagai ciri awal paragraf (Sakri 1992:1).

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.

Paragraf juga  merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan sering kita temukan sebuah paragraf terdiri atas lebih dari lima buah kalimat. Meskipun paragraf terdiri atas beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu yang membicarakan soal lain. Seluruh paragraf memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu (Arifin 1988:125). Jadi, paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran. Berikut ini adalah contoh sebuah paragraf.

“         Berdasarkan sarananya bahasa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa tulis dan lisan. Bahasa tulis ialah bahasa yang dituliskan atau dicetak, berupa karangan, sedangkan bahasa lisan ialah bahasa yang diucapkan atau dituturkan, berupa pidato atau percakapan. Dalam bahasa tulis paragraf merupakan bagian dari suatu karangan dan dalam bahasa lisan merupakan bagian dari suatu tuturan.

          Paragraf tersebut terdiri atas tiga kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal bahasa tulis dan lisan. Oleh karena itu, topik paragraf itu adalah masalah bahasa. Dalam tulisan-tulisan lain  kita juga akan menjumpai topik paragraf yang lain pula. Topik-topik  paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama. Pikiran utama itulah yang menjadi pokok pembicaraan. Karena itu, pikiran utama disebut juga gagasan pokok di dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf itulah topik paragraph.

2. Syarat Paragraf Yang Baik

1. Kepaduan paragraf
 
          Langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah adanya kemampuan untuk merangkai kalimat sehingga berkaitan satu sama lain sehingga logis dan serasi. Lalu gunakanlah kata penghubung yang dapat membuat kalimat saling berkaitan. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan kata penghubung antarkalimat. Intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, contohnya: karena, sehingga, tetapi, dsb. Sedangkan antarkalimat yaitu kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, contohnya: oleh karena itu, jadi, kemudian dan sebagainya.

Contoh : 

            Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.

2. Kesatuan paragraf
 
          Syarat yang kedua adalah kesatuan paragraf. Yang dimaksud kesatuan adalah tiap pargaraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa kita sebut dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf biasa kita sebut dengan paragraf induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri-ciri lainnya yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.

Contoh paragraf deduktif

          PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di portugal 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja.

Contoh paragraf induktif

          Kalau ditanya rencana masa depan, banyak remaja menjawab asal-asalan. Mereka tidak punya greget dalam menatap masa depan, mereka sebagai air, mengikuti aliran tanpa berperan mengarahkan air itu. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannya pun rendah.

3. Kelengkapan paragraf

          Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dll. Selain itu, kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf. Kemudian kalimat penjelas sering memerlukan bantuan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.

3. Jenis – Jenis Paragraf

1. PARAGRAF NARASI

          Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologisnya.

Contoh : 

          Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad, mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk mengantar Ahma, sang pengantin….
Sumber : Tempo, 20 Februari 2005 dari alamat website www.scribd.com

2. PARAGRAF DESKRIPSI

          Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata – kata yang merangsang indra realistis.

Contoh :

          Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku. Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO. Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini.


3. PARAGRAF EKSPOSISI

          Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang menguraikan suatu kejadian sejelas – jelasnya agar pembaca mudah mengerti.

Contoh :

Paragraph 1 (a):

          Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.


Paragraph 2 (b):

          Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melaluin latihan atau belajar sungguh-sungguh.
Sumber : www.telukbone.org

4. PARAGRAF ARGUMENTASI

          Paragraf Argumentsi adalah suatu paragraf yang isinya membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data dan fakta sebagai bukti.



Contoh :

          Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
Sumber : www.publicopinion.com


5. PARAGRAF PERSUASI

          Paragraf Persuasi adalah paragraf yang isinya berupa ajakan kepada pembaca agar melakukan sesuatu yang diajukan sepenulis.

Contoh :

            Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.
Sumber : Kompas,14 Mei 2009 dengan perubahan seperlunya     



Pengembangan Paragraf

Mengarang adalah mengembangkan beberapa kalimat topik. Dalam karangan itu kita harus mengembangkan paragraf demi paragraf. Oleh karena itu, kita harus dapat menempatkan kalimat topik. Satu paragraf hanya mengandung satu kalimat topik. Contoh di bawah ini menunjukkan perbedaan paragraf yang tidak hemat akan kalimat topik. Paragraf yang tidak hemat ini mengandung tiga buah kalimat topik.

          Penggemar seruling buatan Frederick Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal memperoleh seruling buatan Morgan. Pertengahan bulan Juli Morgan menghentikan pemesanan seruling karena terlalu banyak pihak yang telah memesan seruling buatannya. Memang dewasa ini Morgan tergolong pembuat instrumen tiup kelas dunia.

          Perhatikan paragraf berikut yang merupakan pengembangan kalimat-kalimat topik di atas.

          Penggemar seruling buatan Frederick Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal memperoleh seruling buatan Morgan. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh beberapa penggemar seruling Eropa. Hal ini terjadi setelah Morgan mengemukakan bahwa pemesanan serulingnya ditutup.

Pada pertengahan bulan Juli Morgan menghentikan pemesanan seruling karena terlalu banyak pihak yang telah memesan seruling buatannya. Jika dibuat terus menerus, Morgan harus  bekerja selama empat belas tahun guna memenuhi pesanan tersebut. Seruling buatan Morgan sangat berperan pada musik di dunia Eropa sejak tahun 1950. Dewasa ini Morgan tergolong ahli pembuat instrumen tiup kelas dunia. Beberapa ahli lainnya adalah Hans Caolsma (Utreacth), Mortin Skovroneck (Bremen), Frederick van Huene (Amerika Serikat), Klaus Scheel (Jerman), serta Sighoru Yamaoka dan Kuito  Kinoshito (Jepang). (Dikutip dari Arifin 1988:138). 

Kalau kita amati, ternyata paragraf-paragraf yang terakhir lebih “berbicara” daripada paragraf sebelumnya yang mengandung tiga buah kalimat topik. Paragraf terakhir hemat akan kalimat topik, tetapi kreatif akan kalimat-kalimat penjelas.

Pengembangan alinea juga berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama alinea. 

·       Paragraf Induktif 
          Teks induktif dikembangkan dari sesuatu yang bersifat khusus, lebih spesifik, menjadi suatu kesimpulan yang bersifat umum, lebih luas. Akan tetapi, kita harus hati-hati dalam menarik kesimpulan menggunakan pola induktif karena kesimpulan umum yang diambil belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, agar kesimpulan yang diambil sesuai dengan kenyataan, data, fakta, bukti, referensi, dan keterangan lain yang dijadikan dasar pengambilan kesimpulan haruslah lengkap dan akurat.
Contoh :

          Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional 

Kalimat utama dari paragraph adalah kalimat yang di garis bawahi, dan kalimat itu berada diakhir paragraf sesuai dengan ciri-ciri dari paragraph induktif.
  • paragraf Deduktif
          Paragraf deduktif adalah contoh suatu paragraf yang dibentuk dari suatu masalah yang bersifat umum, lebih luas. Setelah itu ditarik kesimpulan menjadi suatu masalah yang bersifat khusus atau lebih spesifik. Atau juga dapat diartikan, suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di depan paragraf kemudian diikuti oleh kalimat penjelas.
Contoh :

          Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku.
Kalimat utama dari paragraph adalah kalimat yang di garis bawahi, dan kalimat itu berada depan paragraf sesuai dengan ciri-ciri dari paragraph deduktif.
  • Paragraf induktif deduktif
          Paragraf induktif deduktif adalah suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di depan dan diakhir kalimat
Contoh :

          Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru memberitahukan tips belajar menjelang UAN.

Kalimat utama pada paragraf ini yaitu terletak pada kalimat yang digaris bawahi, kalimat tersebut terdapat didepan dan diakhir paragraf.

Selain itu kelengkapan paragraf juga berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf. Paragraf dapat dikembangkan dengan cara pertentangan, perbandingan, analogi, contoh, sebab akibat, definisi dan klasifikasi.

1. Cara pertentangan
          Biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh : 

Orang yang suka memberi dengan ikhlas hidupnya tak pernah kekurangan, berbeda dengan orang yang kikir, jiwanya tertekan karena harus pelit.

2. Cara perbandingan

          Biasanya menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh :

Hidup jangan seperti lalat yang suka makan barang-barang busuk, akan tetapi hiduplah seperti lebah yang hanya makan sari bunga yang wangi dan manis yang memberikan banyak keuntungan bagi makhluk lain.

3. Cara analogi
          Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Contoh : 

Peran gizi bagi kesehatan manusia tidak bisa ditawar-tawar lagi, tubuh ibarat mobil, mobil perlu bensin untuk jalan, manusia pun perlu beras untuk berenergi.

4. Cara Contoh- contoh
          Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh:

 Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak A memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.

5. Cara sebab akibat
          Dilakukan jika menerangkan suatu kejadian. Ungkapan yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
Contoh : 

Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Smk mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, sekolah sering bolos, akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani enjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.

6. Cara definisi
          adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh : 

Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.

7. Cara klasifikasi

          Adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh :
Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif, paragraf persuatif, dan paragraf argumentatif.

Kesimpulan 

1)Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
2)Syarat penulisan paragraf karya ilmiah adalah memiliki kesatuan, kepaduan, kelengkapan.
3)Teknik pengembangan paragraf meliputi generalisasi, analogi, klasifikasi, perbandingan, sebab akibat, akibat sebab, metode definisi luas, metode alamiah, metode bergambar.
4)Teknik penulisan paragraf meliputi menentukan ide pokok, menguraikan ide pokok dengan kalimat penjelas, mengembangkan paragraf dengan menggunakan teknik pengembangan paragraf, dan memilih kata atau penyeleksian kata yang tepat dalam penulisan paragraf.
5)Hubungan antarparagraf memiliki kesetalian dalam mengikat pernyataan, sehingga terjadi satu kesetalian antara paragraf satu dengan yang lainnya.
  
Sumber :
Ø Sunarno. 2007. Paragraf Induktif http//:sunarno5.wordpress.com/2007/12/12/06/ paragraf-induktif

Soal B.indonesia 1

1. Jelaskan hal-hal yang menyebabkan ragam bahasa, sebutkan macam-macamnya!
  • Hal-hal yang menyebabkan ragam bahasa ialah dialek, aksen, laras, gaya atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termaksud variasi bahasa baku itu sendiri.
  • Macam-macam ragam bahasa :
Ø  Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
Ø  Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
Ø  Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
Ø  Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
Ø  Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
Ø  Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
Ø  Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual.
2. Jelaskan perbedaan istilah umum dan khusus, terapkan dalam penggunaannya!
  • Istilah umum ialah istilah yang berasal dari bidang ilmu tertentu dank arena dipakai secara luas dalam kehidupan sehari-hari menjadi unsure kosakata bahasa umum. Sedangkan, istilah Khusus ialah istilah yang maknanya terbatas pada bidang ilmu tertentu.
  • Contoh penggunaan istilah morfologi pada istilah khusus yang di pakai dalam bidang biologi, geologi, dan linguistic memiliki makna yang khusus berlaku di bidang ilmu itu masing-masing. Dengan kata lain, kemonosemantisannya hanya berlaku dalam satu bidang. Kemudian penerapan istilah baku listrik, takwa, nikah dan ekonomi yang merupakan istilah dari berbagai bidang ilmu tertentu yang sudah di terapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi kosakata bahasa yang umum.

3. Jelaskan pola kalimat dasar bahasa Indonesia?
  • Pola kalimat dasar bahasa Indonesia adalah pola kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa dimana di dalam kalimat dasar tersebut hanya ada satu subjek dan satu predikat, di samping itu terdapat juga objek dan pelengkap serta keterangan.
  • Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa kalimat dasar memiliki satu struktur kalusa dengan pola SP, SPK, SPO, SP Pel, SPO Pel, dan SPOK.

4. Sebutkan dan jelasakan syarat-syarat kalimat efektif?
  • Syarat-syarat kalimat efektif :
Ø  Koherensi (keutuhan) dalam kalimat terlihat pada adanya keterkaitan makna antardata dalam kalimat tersebut.
Ø  Kesejajaran kalimat efekif mempersyaratkan adanya kesejajaran bentuk dan kesejajaran makna. Kesejajaran bentuk berhubungan dengan struktur kalusa, sedangkan kesejajaran makna berkaitan dengan kejelasan informasi yang diungkapkan.
Ø  Pemfokusan adalah pemusatan perhatian terhadap bagian kalimat tertentu. Pemfokusan dapat dilakukan dengan 2 cara, antara lain melalui pengedepanan dan pengulangan.
Ø  Penghematan ialah kalimat yang tidak mengulang subyek yang sama, menghindari pemakaian bentuk ganda, dan menggunakan kata secara hemat.
Ø  Variasi adalah kalimat yang mengedepankan unsur yang dianggap penting dalam suatu kalimat seperti kalimat berimbang, kalimat melepas, dan kalimat berklimaks.
Ø  Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

Sumber :

  1. Alwi,Hasan.2001.Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia-Kalimat. Jakarta : Departermen Pendidikan Nasional
  2. Alwi,Hasan.2001.Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia-Tata istilah. Jakarta : Departermen Pendidikan Nasional
  3. http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/ragam-bahasa-indonesia/