Apabila anda cukup pandai, adalah mudah untuk mempelajari kemampuan tehnis (technical skills)
untuk berhasil dalam pekerjaan. Tetapi bila anda berkeinginan untuk memanjat anak tangga karier
perusahaan, anda membutuhkan kemampuan lain, yakni SOFT SKILLS. Sayangnya sering kita melihat
orang di promosikan pada posisi leadership tanpa memiliki kemampuan soft skills untuk dapat
berhasil.
Marilah kita membahas konsep SOFT SKILLS. Kita akan membahas definisi dari istilah tersebut dan
mencoba menemukan beberapa contoh.Kita juga akan membahas perbedaan SOFT SKILLS dan HARD
SKILLS.
Soft Skills ditempat kerja
Kepiawaian tehnis selalu di hargai dan dinilai tinggi. Meningkatnya kita dalam anak tangga karier
berarti lebih daripada pengakuan sebagai Subject Matter Expert, atau SME. Yang membedakan
antara seorang Manajer dan seorang business leaders adalah penguasaan atas Soft skills. Apabila
hard skills dapat dipelajari dan disempurnakan dengan berjalannya waktu, soft skills lebih sulit untuk
dikuasai dan diubah.
Definisi Soft Skills
Dalam English Dictionary, Soft-skill diberikan definisi sebagai berikut:
Soft skills are interpersonal skills such as the ability to communicate well with other people and to
work in a team. n-plural (Antonym: hard skills)
Soft skills sebenarnya merupakan kumpulan kemampuan bisnis yang dapat dimasukkan dalam salah
satu dari 3 kategori sbb.:
· Interaksi dengan bawahan
· Professionalisme dan / atau Etika Kerja
· Berpikir Kritis atau ber-orientasi pada Problem Solving
Setiap kategori diatas dapat diterapkan hamper pada semua posisi dalam perusahaan apapun juga.
Karena itulah banyak institusi pendidikan manajemen, seperti Harvard Business School, Whartons,
dll mulai menganjurkan pesertanya kesempatan untuk mengembangkan soft skills sebagai bagian
dari kurikulum nya.
Dalam penterapan, ketiga kategori diatas dapat dikembangkan kembali dalam berbagai sub-kategori,
sebagai berikut:
Interaksi dengan Bawahan
Termasuk dalam kategori ini adalah ber-interaksi secara efektif dengan bawahan dan pelanggan.
Contoh dari kategori soft skills ini adalah:
· Networking - dalam arti membangun hubungan yang kuat atau persekutuan dengan yang
lain. Networking sangat penting untuk membangun hubungan dalam organisasi – jika kita
tidak mengetahui akan sesuatu , sangat penting untuk mengetahui siapa yang dapat
membantu.
· Komunikasi – berbagi informasi secara efektif dengan yang lain –termasuk secara verbal,
tulisan dan bahkan komunikasi non-verbal lainnya.
· Teamwork / Kolaborasi –kemampuan untuk bekerja dengan berhasil dalam suatu
kelompok, termasuk menerima peran sebagai pemain dalam – yakni seseorang yang dapat
meletakkan sasaran kelompok diatas sasaran pribadi.
· Menunjukkan Empati – kemampuan untuk berbagi perasaan dengan yang, termasuk
mengerti perasaan orang lain.
Profesionalisme dan / atau Etika Bekerja
Kategori kedua dari soft skills terpusat pada bagaimana seseorang bersikap dalam
pekerjaan. Contoh dari kategori ini termasuk:
· Profesionalisme – termasuk berpakaian secara baik ketempat kerja, tidak pernah terlambat,
berbicara secara santun kepada bawahan, pelanggan dan teman2 sekerja.
· Integritas – bersikap terus terang dan jujur, kemampuan ini sejalan dengan nilai2
Perusahaan dimana ia bekerja.
· Rasa penuh Keyakinan (Optimisme) – kemampuan untuk meng-antisipasi menghadapi
kemungkinan terburuk dan memberikan umpan balik positif bagi mereka yang sedang
menghadapi persoalan.
· Enthusiasme / Motivasi – kemampuan untuk tetap tekun dan mendukung, suatu pemikiran,
sasaran perusahaan ataupun tugas2. Untuk tetap commited dalam mencapai tujuan
bersama.
Pikiran kritis atau Problem Solving
Kategori terakhir dari soft skills berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berpikir kritis
dan mengatasi persoalan ditempat kerja. Kemampuan membaca dan mempergunakan data untuk
mengatasi persoalan ditempat kerja merupakan bakat (talenta) yang sangat dinilai tinggi dalam
setiap tatanan bisnis.
Salah satu kunci untuk dapat menjadi Problem Solver yang efektif adalah kemampuan
mengembangkan suatu solusi bagi persoalan dalam tenggang waktu yang relative pendek. Juga
penting untuk mampu memberikan penjelasan bagaimana solusi yang dikemukakan akan dapat
menyelesaikan persoalan secara logis dan sistimatis.
Soft Skills versus Hard Skills
Mungkin cara paling sederhana untuk membedakan antara soft skills dan hard skills dapat
digambarkan dengan cara sebagai berikut:
· Hard skills adalah yang mudah untuk dilihat dan di-kualifikasikan melalui test2 ilmiah. Juga
akan lebih mudah mengajarkan seseorang hard skills secara formal dalam ruang pendidikan
atau mempergunakan situasi pelatihan on-the-job. Hard skills termasuk kemampuan seperti
menjalankan mesin, mengerjakan spreadsheets, berbicara bahasa asing, atau mempergunakan personal computer.
· Soft skills sering pula disebut sebagai kemampuan mengelola manusia. Jadi berbeda dengan
hard skills, Soft skills tidak mudah untuk di kualifikasi-kan, sehingga sering digolongkan
sebagai intangible. Karena itu tidak jarang kita melihat seorang bawahan lebih memiliki soft
skill yang kuat – karena merupakan kemampuan alamiah mereka untuk berbaurrr dan
membangun kerjasama yang efektif dengan rekan kerjanya, ketimbang atasan nya.
Karena itu wajar bila perusahaan akan lebih menghargai seorang karyawan dengan kemampuan soft
skills yang tinggi, disamping penguasaan tehnis yang dicari. Karyawan akan meningkat keatas jenjang
karier atau tergeser sangat tergantung pada kemampuan soft skills nya, yang membedakan mereka
dari kelompoknya.
sumber : jdcteam.com/pipermail/forum_jdcteam.com/.../attachment.pdf
0 komentar:
Posting Komentar